SHALAT TARAWIH
Bacaan sholat tarawih lengkap
Shalat sunah Tarawih merupakan shalat sunah yang dikerjakan di waktu malam setelah shalat Isya' pada bulan suci Ramadhan. Hukumnya sunah muakkad dan boleh dikerjakan dengan sendirian atau berjamaah. Waktunya setelah Isya' hingga waktu fajar.
Bilangan rakaat yang pernah dilakukan Rasulullah SAW. adalah delapan rakaat. Namun, sahabat Umar bin Khattab mengerjakannya sampai dua puluh rakaat; Yang ikut shalat bersama Umar bin Khattab ada beberapa sahabat terkenal dan terkemuka di masa itu dan tidak ada bantahan tentang hal ini serta dipakai oleh ijma'. Bahkan di masa Umar bin Abdul Aziz dijadikan tiga puluh enam rakaat.
Dari Abu Salamah bin ‘Abdirrahman, dia mengabarkan bahwa dia pernah bertanya pada ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, “Bagaimana shalat malam Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di bulan Ramadhan?”. ‘Aisyah mengatakan,
مَا كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يَزِيدُ فِى رَمَضَانَ وَلاَ فِى غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah menambah jumlah raka’at dalam shalat malam di bulan Ramadhan dan tidak pula dalam shalat lainnya lebih dari 11 raka’at.” (HR. Bukhari no. 1147 dan Muslim no. 738)
adalah:
USHALLII SUNNATAT TARAAWIIHI RAK'ATAINI (MA'MUUMAAN/ IMAAMAM) LILLAAIII TA'AALAA.
Artinya : Aku berniat shalat sunah Tarawih dua rakaat (jadi makmum/imam) karena Allah Ta 'ala.
Doa sesudah shalat tarawih:
ALLAAHUMMAJ 'ALNAA BIL IIMAANI KAAMILIINA. WALIFARAA IDLIKA MU-ADDIINA, WA LISH SHALAATI HAAFIDLIINA. WALIZ ZAKAATI FAA'ILIINA. WALIMAA 'INDAKA THAALIBIINA, WALI’AFWIKA RAAJIINA. WABIL HUDAA MUTAMASSIKIINA, WA 'ANIL LAGHWI MU'RIDLIINA. WAFID DUNYAA ZAAHLDIINA. WAFIL AAKHIRATI RAAGHILBIINA WABIL QADHAA-I. RAADHIINA. WABIN NA'MAA-I SYAAKIRIINA, WA 'ALAL BALAA-I SHAABIRINA. WATAHTA LIWAA-I SAYYIDINAA MUHAMMADIN SHALLALLAAHU 'ALAIHI WASALLAMA YAUMAL QIYAAMATI SAA-IRIINA. WA 'ALAL HAUDLI WAARIDIINA. WA ILAL JANNATI DAAKHILIINA. WA MINANNAARI NAA JIIN. WA'ALAA SARIIRIL KARAAMATI QAA 'IDHIINA. WAMIN HUUIRIL JINAANI MUTAZAWWIJIINA. WAMIN SUNDUSIN WASTABRAQIN WADIIBAAJIN MUTALABBISIINA, WAMIN THA'AAMIL JANNATI AAKILILNA. WAMIN LABANIN WA'ASALIN MUSHAFFIINA SYAARIBIINA. BI-AKWAABIN WA ABAA RIIQA WAKA'SIN MIN MA'IIN. MA'AL LADZIINA AN'AMALLAAHU 'ALAHIM MINANNABIYYIINA WASH SHIDDIIQIINA WASY SYUHADAA-I WASH SHAALHIINA, WAHASUNA ULAA-IKA RAFIIQAN. DZAALIKAL FADLLU MINALLAAHI WAKAFAA BILLAAHI 'ALIIMAN. INNALLAAHA WAMALAA-IKATAHU YUSHALLUUNA 'ALA NABI YAA-AYYUHAL LADZIINA AAMANU SHALLU 'ALAIHI WASALLIMU TASLIIMA DA'WAAHUM FIIHA SUBHAANAKA ALLAHUMMA WATAHIYYATAHUM FIIHA SALAAMUN WA AAKHIRU DA'WAAHUM ANIL HAMDULILLAHI RABBIL 'ALAMIIN. AMIN. ALLAHUMMA TAQABBAL MINNA WUDHUU-ANA WASHALATANA WASHIYAMANA WA QIYAMANA WA QIRAA-ATANA WA RUQUU'ANA WA'TADALANA WA SUJUUDANA WA QU'UUDANA WATASBIIHANA WATAHLIILANA WATADHARRU'ANA WA TAHASYSYU'ANAA WALAA TADHRIB BIHAA WUJUUHANAA YAA ILAAHIL 'ALAMIINA WAYAA KHAIRUNNAASHIRIINA BIRAHMATIKA YAA ARHAMAR RAAHlMIIN WASHALLALLAAHU 'ALA SAYYIDINA MUHAMMADIN WA'ALA AALIHI WASHAIHBIHI WASAL LAMA WALHAMDULILLAHI RABBIL 'ALAMIIN.
Artinya : Ya Allah, jadikanlah kami (orang-orang) yang sempurna imannya, dapat menunaikan segala fardhu, menjaga shalat, menunaikan zakat, menuntut (mencari) segala kebaikan disisi-Mu, mengharap pengampunan-Mu, senantiasa memegang teguh petunjuk-petunjuk-Mu, terlepas (terhindar) dan segala penyelewengan dan zuhud di dunia dan mencintai amal untuk bekal di akhirat dan tabah/sabar menerima cobaan, mensyukuri segala nikmat-Mu dan semoga nanti pada han kiamat kami dalam satu barisan dibawah naungan-naungan panji junjungan kami Nabi Muhammad SAW., dan melalui telaga yang sejuk, masuk di dalam syurga, terhindar dan api neraka dan duduk di tahta kehormatan di dampingi oleh bidadari syurga, dan mengenakan baju-baju kebesaran dari sutra yang berwarna-warni, menikmati santapan syurga yang lezat dan minum susu dan madu yang suci bersih dalam gelas-gelas dan kendi-kendi yang tak kering-keringnya, bersama-sama orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka dan golongan para Nabi, shiddiqin dan orang-orang syahid sertu orang-orang shaleh. Dan baik sekali mereka menjadi teman-teman kami. Demikianlah kemurahan-kemurahan dari Allah Ta'ala dan kecukupan dari Allah yang Maha Mengetahui dan segala puji bagi Allah Tuhan semesta Alam.
CARA MENGERJAKAN SHALAT TARAWIH
Catatan: Di sini kami hanya menguraikan tatacara mengerjakan shalat tarawih yang dikerjakan dua rakaat sekali salam.
Berikut ini tatacara mengerjakan shalat tarawih dua rakaat. Yaitu:
1. Niat Berikut ini lafal niat shalat tarawih
USHALLII SUNNATAT TARAAWIIHI RAK'ATAINI (MA'MUMAN/ IMAAMAAN) LILLAAHl TA'ALA
Artinya:
Aku berniat shalat sunah Tarawih makmum/imam) karena Allah Ta 'ala.
2. Takbiratul ihram, lalu membaca doa Iftitah, doanya sebagai berikut:
ALLAAHU AKBAR, KABIIRAW WAL HAMDU LILLAHI KATSIIRAN, WA SUBHAANALLAAHI BUKRATAN WA ASHIILAN, INNII WAJJAHTU WAJHIYA LIL LADZII FATHARAS SAMAAWAATI WAL ARDLA HANLIFAN MUSLIMAN WA MAA ANAA MINAL MUSYRYKIINA, INNA SHALAATI WA NUSUKII WA MAHYAAYA WA MAMAATI LILLAAIHI RABBIL 'AALAMIINA. LA SYARIIKA LAHU WA BIDZAALIKA UMIRTU WA ANAA MINAL MUSLIMIINA.
Artinya : Allah Maha Besar lagi sempurna kebesaranNya, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, serta Maha Suci Allah sepanjang pagi dan petang. Sesungguhnya aku menghadapkan wajahku kepada Dzat yang telah menciptakan langit dan bumi, dalam keadaan tunduk dan berserah diri dan aku bukanlah termasuk golongan orang yang musyrik (menyekutukan) Allah. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku semata-mata hanyalah untuk Allah, Tuhan Semesta Alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku termasuk golongan orang-orang yang berserah diri (kepadaNya).
3. Membaca Surat A1-Fatihah
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
الْحَمْدُ للّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
الرَّحْمـنِ الرَّحِيمِ
مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
اهدِنَــــا الصِّرَاطَ المُستَقِيمَ
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنعَمتَ عَلَيهِمْ غَيرِ المَغضُوبِ عَلَيهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ
1. Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
2. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
3. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
4. Yang menguasai di hari Pembalasan.
5. Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan Hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.
6. Tunjukilah kami jalan yang lurus,
7. (yaitu) jalan orang-orang yang Telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
4. Membaca surat atau ayat Al Quran, contoh :
1. Bermegah-megahan Telah melalaikan kamu,
2. Sampai kamu masuk ke dalam kubur.
3. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu),
4. Dan janganlah begitu, kelak kamu akan Mengetahui.
5. Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin,
6. Niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim,
7. Dan Sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan 'ainul yaqin.
8. Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).
5. Rukuk, sambil membaca :
"SUBHAANA RABBIYAL'A DZHIIMI WABIHAMDIHI " 3 kali
Artinya :
"Mahasuci Tuhan Maha Agung serta memujilah aku kepada-Nya".
6. I'tidali'tidak yaitu bangkit dari rukuk dengan mengangkat kedua tangan untuk i'tidal, disertai dengan membaca :
"SAMIALLOOHU LIMAN HAMIDAH".
Artinya :
"Allah mendengar orang yang memuji-Nya".
Pada waktu berdiri tegak (i'tidal), sesudah kedua tangan diturunkan, dan dalam keadaan berdiri tegak lurus dilanjutkan dengan membaca :
"RABBANAA LAKAL HAMDU MIL-USSAMAAWAATI WA MIL-UL ARDLI WAMIL U MAA SYI'TA MIN SYAITN BA'DU".
Artinya :
"Ya Allah Tuhan kami ! Bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh barang yang Kau kehendaki sesudah itu".
7. Sujud
setelah i'tidal dilanjutkan dengan sujud, sambil membaca takbir (Allahu Akbar), seperti tersungkur dan meletakkan dahi dan telapak tangan ke bumi, posisi kedua kaki seperti memanjat. Sambil membaca:
"
SUBHAANA ROBBIYAL A'LAA WABIHAMDIHI " 3 kali.
Artinya :
"Maha suci Tuhan, serta memujilah aku kepada-Nya
8. Duduk antara dua sujud (Iftirasy), sesudah selesai mengucapkan tasbih, kemudian bangun dengan mengucapkan takbir (Allahu Akbar) lalu duduk diantara dua sujud. Pada waktu posisi duduk diantara kedua sujud membaca :
RABBIGHFIRLI WARHAMNII WAJBURNII WARFA'NII WARZUQNII WAHDINII WA'AAFINII WA’FUANNII.
Artinya :
"Ya Allah, ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku dan cukupkanlah segala kekurangan dan angkatlah derajat kami dan berilah rizqi kepadaku, dan. berilah aku petunjuk dan berilah kesehatan kepadaku dan berilah ampunan kepadaku".
9. Dilanjutkan dengan sujud kedua. KErjakan sujud kedua dengan posisi sujud dan bacaan sama dengan sujud pertama. Setelah itu berdiri lagi sambil mengucapkan Takbir (Allahu Akbar).
10. Setelah sujud kedua, lalu bangkit untuk melanjutkan rekaat kedua (dengfan posisi seperti rekaat pertama), dan kembali membaca surat Al Fatihah:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
الْحَمْدُ للّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
الرَّحْمـنِ الرَّحِيمِ
مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
اهدِنَــــا الصِّرَاطَ المُستَقِيمَ
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنعَمتَ عَلَيهِمْ غَيرِ المَغضُوبِ عَلَيهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ
1. Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
2. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
3. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
4. Yang menguasai di hari Pembalasan.
5. Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan Hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.
6. Tunjukilah kami jalan yang lurus,
7. (yaitu) jalan orang-orang yang Telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Dilanjutkan dengan membaca surat kembali, misalnya :
1. Sesungguhnya kami Telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.
2. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?
3. Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
4. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
5. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.
11. Setelah membaca surat, kemudian rukuk (rekaat kedua), membaca :
"SUBHAANA RABBIYAL'A DZHIIMI WABIHAMDIHI " 3 kali
Artinya :
"Mahasuci Tuhan Maha Agung serta memujilah aku kepada-Nya".
12. I'tidal (rokaat kedua sama dengan cara i'tidal pada rokaat pertama)
Perlu diingat kembali, i'tidal adalah bangkit dari ruku' sambil mengangkat kedua belah tangan dan membaca:
"SAMIALLOOHU LIMAN HAMIDAH".
Artinya :
"Allah mendengar orang yang memuji-Nya".
Setelah posisi tegak lurus, lanjutkan dengan membaca:
"RABBANAA LAKAL HAMDU MIL-USSAMAAWAATI WA MIL-UL ARDLI WAMIL U MAA SYI'TA MIN SYAITN BA'DU".
Artinya :
"Ya Allah Tuhan kami ! Bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh barang yang Kau kehendaki sesudah itu".
14 Sujud untuk rekaat yang kedua:
Adapun bacaan sujudpada rekaat kedua sama dengan bacaan sujud rekaat pertama:
"
SUBHAANA ROBBIYAL A'LAA WABIHAMDIHI " 3 kali.
Artinya :
"Maha suci Tuhan, serta memujilah aku kepada-Nya
15. Setelah sujud, dilanjutkan dengan duduk diantara kedua kedua sujud (iftirasy), sambil mengucapkan Allahu Akbar. KEmudian membaca :
RABBIGHFIRLI WARHAMNII WAJBURNII WARFA'NII WARZUQNII WAHDINII WA'AAFINII WA’FUANNII.
Artinya :
"Ya Allah, ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku dan cukupkanlah segala kekurangan dan angkatlah derajat kami dan berilah rizqi kepadaku, dan. berilah aku petunjuk dan berilah kesehatan kepadaku dan berilah ampunan kepadaku".
16. Kemudian Sujud kedua pada rokaat kedua, dengan bacaan sama seperti sujud pertama.
"SUBHAANA ROBBIYAL A'LAA WABIHAMDIHI " 3 kali.
Artinya :
"Maha suci Tuhan, serta memujilah aku kepada-Nya
Setelah selesai membacanya, lanjutkan dengan duduk Tahiyat / Tasyahud akhir sambil membaca Allohu Akbar, Kemudian membaca bacaan tahiyat / tasyahud akhir
"ATTAHIYAATUL MUBAARAKAATUSH SHALAWAA-TUTH THAYYIBAATU LILLAAH.
ASSALAAMU ALAIKA AYYUHAN NABIYYU WARAHMATULLAAHI WABARAKAATUH ASSALAAMUALAINAA WA'ALAA IBAADILLAAHISH SHAALIHIIN.
ASY-HADU AN LAA ILAAHA ILLALLAAH, WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAAH.
ALLAAHUMMA SHALLI ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD"."WA ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMAD".
"KAMA SHOLLAITA 'ALAA SAYYIDINAA IBRAAHIIMA WA'ALAA AALI SAYYIDINAA IBRAAHIIM WABAARIK 'ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD WA-'ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMAD.
KAMAA BAARAKTA ALAA SAYYIDINAA IBRAAHIIMA WA 'ALAA AALI SAYYIDINAA IBRAAHIIM FIL'AALA MIINA INNAKA HAMIIDUM MAJIID'.
Artinya :
Segala kehormatan, keberkahan, kebahagiaan dan kebaikan bagi Allah.
Salam, rahmat dan berkahNya kupanjatkan kepadamu wahai Nabi (Muhammad).
Salam (keselamatan) semoga tetap untuk kami seluruh hamba yang shaleh-shaleh.
Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah'.
Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Alloh
Ya Allah ! Limpahilah rahmat kepada Nabi Muhammad".
Ya Allah ! Limpahilah rahmat atas keluarga Nabi Muhammad !!
"Sebagaimana pernah Engkau beri rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya.
Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya.
Sebagaimana Engkau memberi berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya.
Di seluruh alam semesta Engkaulah yang terpuji, dan Maha Mulia".
17. Salam.
Seperti biasa, untuk mengakhiri sholat yaitu dengan melakukan salam. Salam dikerjakan sata kita telah selesai membaca tahiyat akhir. Cara melakukan salam adalah, menoleh ke kanan lalu menoleh ke kiri, sambil membaca :
"ASSALAAMU 'ALAIKUM WA RAHMATULLAAHI”
Artinya :
"Keselamatan dan rahmat Allah semoga tetap pada kamu sekalian".
Setalah salam dilanjutkan lagi sholat kembali, seperti semula hingga tercukupi jumlah rekaat.
Untuk Bacaan bilal pada sholat tarawih bisa dilihat pada posting sebelumnya DISINI
SHOLAT WITIR
Bacaan sholat Witir lengkap
SHALAT WITIR
Shalat Witir artinya shalat penutup yaitu shalat sunnah yang jumlah rakaatnya ganjil (satu rakaat, tiga rakaat, lima rakaat, dst). Maksimal sebelas rakaat dan minimal satu rakaat saja.
Cara mengerjakan shalat Witir boleh dua rakat salam dan yang akhir satu rakaat atau tiga rakaat sekaligus. Kalau dikerjakan tiga rakaat tidak usah membaca tasyahud awal, agar tidak sama dengan shalat fardhu Maghrib.
Waktu shalat Witir adalah selesai shalat Isya' sampai menjelang Shubuh (terbit fajar). Pada dasarnya sama antara rentang waktu mengerjakannya shalat Tarawih, Witir, Tahajud, shalat lail, ataupun Qiyamur Ramadhan.
Rasulullah saw. pernah menerangkan tentang keutamaan dari shalat witir, sebagaimana yang tercantum dalain hadisnya berikut ini :
Wahai Ahlul Quran, berwitirlah kamu sekalian karena sesungguhnya Allah witir. Ia rnenyukai witir. (HR. Abu Daud)
Witir itu adalah suatu haq (kewajiban), barangsiapa tidak berwitir, maka tiadalah ia dari golongan kami. (HR. Imam Ahmad dan Abu Daud)
Berikut ini lafal niat shalat Witir adalah:
- Jika shalat dua rakaat:
USHALLII SUNNATAL WITRI RAK'ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI LILAAHI TA'AALAA.
Artinya : Aku berniat shalat sunnah Witir dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta 'ala.
- Jika shalat satu rakaat:
USHALLI SUNNATAN RAK'ATAL WITRI MUSTAQBILAL QIBLATI LILLAAHI TA'AALAA.
Aku berniat shalat sunnah Witir satu rakaat menghadap qiblat karena Allah Ta 'ala.
POSTING INI BELUM SELESAI
